Sampai dengan tahun 1991, hanya mataharilah satu-satunya bintang yang diketahui memiliki planet-planet yang mengelilinginya. Pendapat ini berubah ketika astronom Alex Wolszczan menemukan dua planet yang mengelilingi sebuah pintang dalam konstelasi Virgo. Sejak penemuan ini, sampai sekarang telah ditemukan lebih dari 50 planet yang mengorbit bintang-bintang lain. Planet-planet ini disebut planet ekstrasolar.
Untuk menemukan planet-planet lain yang mengorbit bintagn, para astronom memerlukan teknik-teknik yang sangat canggih. planet-lanet memantulkan cahay dari bintang, dan beberapa planet yang lebih panas memancarkan radiasi inframerah, walaupun bintang tetap jauh lebih terang jutaan atau milyaran kali daripada planet. Jarak antara sebuah bintang dengan planet biasanya relatif kecil sehingga planet-planet sebuah bintang tidak akan tampak ketitka diamati dengan teleskop. Sebuah peralatan yang sangat sensitif terhadap kecemerlangan cahaya, yang disebut fotometer, kadang-kadang masih dapat mendeteksi adanya keredupan cahaya bintang ketika planet-planet bintang tersebut lewat di depan bintang, di antara bintang dan fotometer.
Karena kesulitan pencarian planet secara langsung, para astronom melakukan pencarian planet dengan tidak langsung, yaitu dengan mengamati perilaku bintang. Ketika planet mengorbit bintang, gaya gravitasi antara keduanya memberikan suatu efek sedikit gerakan bergoyang pada bintang. Para astronom mengamati gerakan bergoyang bintang ini dengan cara mengamati bintang secara langsung atau pun menganalisis spektrum cahaya yang dipancarkan bintang ketika bintang menjauh dan mendekat dari bumi. Pengamatan langsung goyangan matahari hanya berlaku jika gaya gravitasi cukup kuat dan jarak bintang dari bumi relatif dekat.
Teknik analisis spektrum cahaya bintang memiliki kemampuan yang lebih baik. Teknik ini didasarkan pada efek Doppler, yaitu perubahan penampakan spektrum cahaya bintang karena gerakan bergoyang bintang. Ketika bintang menjauh dari bumi, panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya menjadi lebih panjang, sedangkan ketika bintang mendekati bumi, panjang gelombangnya menjadi lebih pendek. Perubahan panjang gelombang ini berdampak pada perubahan frekuensi dan warna cahaya (yang artinya spektrum cahaya), yang disebut efek Doppler.
Para astronom mendeteksi efek Doppler pada cahaya bintang melalui metode spekktroskopi, yaitu dengan memisahkan cahaya bintang ke dalam warna-warna cahaya. Zat-zat penyusun bintang memancarkan cahaya yang menentukan warnanya. Cahaya merah memiliki panjang gelombang lebih bear dibandingkan cahaya biru. Gerakan bergoyangnya bintang menyebabkan terjadinya pergeseran spektrum cahaya bintang ke arah biru (jika bintang bergoyang menjauh dari bumi) atau ke arah biru (jika bintang bergoyang mendekat ke bumi). Para astronom mengamati pergeseran ini untuk menentukan apakah sebuah bintang memiliki planet atau tidak. Setelajh ditentukan bahwa sebuah bintang memiliki planet, astronom dapat mencari tahu lebih jauh tentang planet tersebut melalui spektrum cahaya bintang.
Seluruh planet ekstarsolar yang telah ditemukan sampai akhir tahun 2000 sudah lebih dari 50 planet. Planet-planet ini memiliki ukuran yang sangat besar, beberapa kali ukuran bumi, bahkan beberapa di antaranya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari planet Jupiter. Banyak astronom meyakini bahwa planet-planet yang seukuran bumi juga ada dan mengorbit bintang, tetapi peralatan yang ada belum mampu untuk mendeteksi planet-planet ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar