Selasa, 27 November 2012

hujan

Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas lembah meningkat di sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf monsun, atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.
Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan intensitasnya di bawah angin perkotaan. Pemanasan global juga mengakibatkan perubahan pola hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan suasana kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah 990 millimetre (39 in). Sistem pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim Köppen menggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan kawasan-kawasan iklim. Antarktika adalah benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana, besi, neon, dan asam sulfur.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan



Sabtu, 17 November 2012

mekanisme emisi

foton dari sinar memiliki energi karakteristik yang ditentukan oleh frekuensi cahaya. dalam proses photoemission, jika elektron dalam beberapa bahan menyerap energi dari satu foton dan dengan demikian memiliki lebih banyak energi dari pada fungsi kerja dari materi yang dikeluarkan. jika energi foton terlalu rendah, maka elektron tidak bisa keluar dari materi. peningkatan intensitas sinar meningkatkan jumlah foton dalam berkas cahaya sehingga meningkatkan jumlah elektron, tetapi tidak meningkatkan energi yang dimiliki setiap elektron. energi dari elektron yang dipancarkan tidak bergantung pada intensitas cahaya yang masuk, tetapi pada energi atau frekuensi foton individual. ini adalah interaksi antara foton dan elektron terluar.
elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi biasanya mereka mengikuti prinsip
"semua atau tidak". semua energi dari satu foton harus diserap dan digunakan untuk membebaskan satu elektron dari atom yang mengikat, atau energi dipancarkan kembali. jika energi foton diserap, sebagian energi membebaskan elektron dari atom, dan sisanya dikontribusi untuk energi kinetik elektron sebagai partikel bebas. 

efek fotolistrik

Efek fotolistrik merupakan peristiwa terjadinya pelepasa elektron akibat logam yang dikenai cahaya. efek fotolistrik dapat diamati melalui prosedur sebagai berikut: dua buah pelat logam yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa udara. di luar tabung, kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan kawat. mula-mula tidak arus yang mengalir karena keduap pelat terpisah. ketika cahaya dikenakan pada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada kawat. ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari satu pelat ke pelat lainnya secara bersamaan membentuk arus listrik.
hasil pengamatan terhadap gejala efek fotolistrik memunculkan sejumlah fakta yang merupakan karakteristik dari efek fotolistrik. karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. frekuensi yang digunakan harus lebih besar dari frekuensi ambang.
2. ketika intesitas cahaya ditambah, maka jumlah elektron yang terlepas dari pelat logam bertambah pula.
3. hampir tidak ada selang waktu elektron bebas dari permukaan logam setelah logam disinari cahaya.
karakteristik tersebut tidak dapat dijelaskan dengan teori gelombang cahaya karena cahaya tidak dipandang sebagai gelombang yang dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya sebagai partikel.